Senin, 21 Januari 2013

PORSI PAPUA, HARGA PAPUA

Kebutuhan primer manusia adalah makan. Manusia hidup karena ada asupan makanan ke dalam tubuhnya. Meskipun, konon, justru air yang lebih penting. Katanya, kandungan air dalam tubuh manusia  mencapai 60-70 persen dari berat tubuh.  Katanya lagi, manusia bisa hidup seminggu tanpa makan tapi dia akan mengapai malaikat maut  jika  dalam tiga hari tidak minum.

Lalu, seberapa besar kebutuhan makan minum manusia? Normalnya, makan tiga kali sehari, minum 2 liter sehari. Porsinya? Nah ini yang saya rasakan bedanya porsi papua dan porsi di Bandung sana. Di setiap warung makan di Papua, khusus nasi yang disodorkan hampir dua kali porsi di Bandung. Pengalaman di Jayapura, Sorong, Waisai, Teminabuan, sama saja.

Awalnya saya tidak bisa menghabiskan. Makanya pas makan di warung, selalu bilang, nasinya setengah. Ternyata itu pun tetap lebih banyak dari porsi normal saya. Tapi lama-lama akhirnya terbiasa juga. Sekarang saya selalu menghabiskan porsi Papua dengan sukses. Bahkan menjadi kebiasaan ketika kembali ke Bandung. Saya timba nasi dengan porsi papua.

Beda porsi tentu beda harga. Perbandingan nasi ayam dan sayur kelas warteg di Jalan Dipati Ukur Bandung, masih di bawah Rp 10 ribu, di sini makanan yang sama Rp 15 ribu. Nasi kuning pinggir jalan, Rp 10 ribu, di Bandung, Rp 6 ribu sudah dapat dua porsi. Cukup lumayan kan? Tapi di papua, apapun memang sedikit lebih mahal di bandingkan di Jawa. Contoh untuk cukur rambut, di sini rata-rata Rp 25 ribu sekali cukur, di Bandung, masih Rp 8 ribu.

Saya pernah mencoba juga makan di warung makan ala amrik yang cuma satu-satunya di Manokwari, KFC. Porsinya ternyata sama saja dengan di Bandung, yang beda harganya. Satu paket di Bandung di bawah Rp 20 ribu, di sini saya keluarkan Rp 30 ribu. Dan tetap masih merasa lapar :D.

Ada sih beberapa rumah makan yang menerapkan self service alias parasmanan. Dan saya merasa cocok dengan model ini. Saya bisa centong nasi sesuai dengan porsi yang saya inginkan, tidak lebih tidak kurang. All you can eat di hotel bintang juga menerapkan ini. Tapi tentu saja, cuma sekali-kali. Kalau tidak, bisa bobol dompet  lantaran sekali makan di sana, harganya bisa lebih dari tiga kali makan di warung nasi langganan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar